Medium Theory


 

Seperti yang pernah disebutkan oleh McLuhan, bahwa kita sebenarnya hidup dalam ‘desa global’. Karena perkembangan teknologi komunikasi yang pesat memungkinkan kita untuk bisa berhubungan dengan setiap orang di berbagai macam penjuru dunia.

Dengan berbagai macam jenis teknologi yang ada kita dapat menyampaikan pesan serta informasi kepada orang lain, dan menerima pesan dari orang lain.

Dalam prosesnya menuju era modernisasi, media dianggap seolah hanya menjadi perpanjangan badan dari manusia dalam ruang menuju sistem syaraf. Misalnya, mesin ketik adalah perpanjangan tangan manusia, mobil adalah perpanjangan kaki manusia, radio adalah perpanjangan telingan manusia, dll.

Namun ada satu hal yang luput dari perhatian kita bahwa sebenarnya media juga merupakan pesan itu sendiri yang ingin disampaikan kepada manusia.

Misalnya, teknologi media-media percetakan merujuk pada era modernitas, dan teknologi media elektronik merujuk pada era postmodernitas. Hal ini bisa disimpulkan bahwa setiap medium mempunyai pesan yang hendak disampaikan kepada manusia.

Contoh konkretnya, teknologi komunikasi handphone. Pada awal kemunculannya, handphone menjadi suatu hal yang sangat mewah. Tidak sembarang orang yang bisa memiliki handphone karena harganya mahal. Sehingga bisa disimpulkan bahwa handphone mempunyai  pesan yang ingin disampaikan kepada manusia bahwa hanya orang-orang kaya yang mempunyai banyak uanglah yang bisa memilikinya, karena handphone adalah barang yang dianggap mewah saat itu.

Kemudian kita ambil contoh media yang lahir dan berkembang pada akhir abad 19 dan awal abad 20, surat kabar yang biasa disebut dengan Penny press. Dengan menawarkan harga yang murah seolah dia membawa pesan bahwa penny press ini merupakan media informasi yang bisa dijangkau oleh semua kalangan, baik kalangan atas, menengah bahkan kalangan bawah.

 

Leave a comment