SEJARAH PERKEMBANGAN RADIO DI INDONESIA


Manusia di dunia ini tidak lepas dengan apa yang kita sebut dengan komunikasi. Berbagai macam cara dilakukan oleh manusia dalam rangka mempermudah proses komunikasi antar manusia, antara lain dibuatnya berbagai macam symbol dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan, dibuatnya alat-alat untuk mempermudah manusia bertukar informasi dengan manusia lain, dan lain sebagainya.

      Diantara usaha manusia mempermudah proses berkomunikasi ataupun bertukar pikiran yaitu dengan menciptakan alat-alat untuk berkomunikasi, didunia ini terdapat beberapa alat-alat komunikasi cipta karya tangan-tangan kreatif manusia berotak cemerlang pada masanya antara lain mesin cetak, radio, televisi, bahkan yang sangat akrab dengan kita sekarang yaitu internet. Namun kali ini kita tidak akan banyak membahas mengenai semua itu, kita akan mengambil salah satu topic bagian dari alat-alat komunikasi tersebut, yaitu radio. Tidak cukup dengan topic yang begitu luasmengenai radio saja, kita akan lebih memfokuskan pembahasan kita pada sebuah tema yaitu sejarah perkembangan radio di Indonesia.

       Namun sebelumnya, terlebih dulukita coba membahas sejarah perkembangan radio dari segi teknologi. Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinyu baik melalui modulasi amplitudo (AM) yaitu yang bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio, maupun madulasi frekuensi (FM) yaitu yang bekerja dengan memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan gelombang audio, namun proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi. Metode pengiriman sinyal seperti ini disebut analog. Seiring perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio. Kemudian dikenal Radio internet atau bisa disebut dengan web radio, radio streaming dan e-radio, yang bekerja dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat internet. Ada pula yang disebut dengan radio satelit yang mentransmisikan gelombang audio menggunakan sinyal digital. Kemudian ada yang disebut Radio berdefinisi tinggi atau HD Radio, yang dikenal juga sebagai radio digital ini bekerja dengan menggabungkan sistem analog dan digital sekaligus.

Setelah membahas perkembangan radio dari segi teknologi kita akan membahas mengenai sejarah perkembangan radio di Indonesia dari segi sosialitasnya.

 Layaknya yang kita tahu, di dunia ini mengenal berbagai macam alat komunikasi dari mulai mesin cetak sampai internet, di Indonesia pun kita mengenal bahkan sudah sangat akrab dengan semua alat tersebut yang salah satunya yaitu radio. Awal mula radio masuk dan menyentuh jagad Indonesia yaitu pada tahun 1911 di Sabang beroperasi fasilitas radio pertama di Hindia yang merupakan radio angkatan laut. Kemudian radio mulai banyak diperdengarkan di Indonesia yang walaupun saat itu masih diilegalkan namun para penyiar radio amatir tidak patah semangat dan akhirnya mendirikan Batavia Radio Society yang kemudian memuli siaran tetapnya sekitar tahun 1925.

Pemerintah memberi izin  kepada Netherlandsche Indische Radio Omroep Maataschappij (NIROM) atau dikenal sebagai masyarakat komunitas Belanda untuk mendanai operasi radio di Jawa dengan memungut pajak dari kantor pos dan telegraf pada tahun 1934.

Kemudian terbentuk NIVERA (Nederland Indische Vereniging Radio Amateur) sekaligus Solosche Radio Vereneging  oleh anggota NIVERA sebagai organisasi amatir radio pertama di Indonesia sekitar tahun 1933-934. Perikatan Perkumpulan Radio Ketimuran (PPRK) yang merupakan Jaringan pribiumi pertama, diberi izin terbatas menyiarkan hal-hal yang berhubungan dengan kebudayaan atau sosial. PRAI (Persatuan Radio Amatir Indonesia) mulai didirikan pada akhir 1945.

Namun sekitar 13 tahun lamanya kegiatan radio amatir  dibekukan. Hal ini terjadi antara tahun 1952-1965, dan diperkuat dengan adanya UU No. 5 Tahun 1964 yang akan memberi sanksi kepada mereka yang seenaknya memiliki radio pemancar tanpa seizing dari pihak yang berwenang.

Tahun 1967 di berbagai daerah, mulai terbentuk organisasi-organisasi radio amatir seperti PARD (Persatuan Amatir Radio Djakarta), PARB (Bandung), dan PARJ (Jogjakarta). Tanggal 9 Juli 1968,  ORARI didirikan, sebagai pelaksana teknis dan administratifnya dijalankan sesuai surat keputusan DETELRI (Dewan Telekomunikasi Republik Indonesia) NO. 004/1968.

Didirikannya RRI pada tanggal 11 September 1945 oleh para tokoh yang sebelumnya aktif terlibat dalam pengoperasian stasiun radio Jepang juga sangat berpengaruh pada sejarah perkembangan radio di Indonesia. Awalnya RRI beroperasi dibawah lindungan Departemen Penerangan yang membangun divisi luar negeri, Voice of Indonesia, untuk menyiarkan bulletin gelombang pendek untuk luar negeri.

Sebanyak 52 stasiun penyiaran dan stasiun penyiaran khusus yang ditujukan ke luar negeri ‘Suara Indonesia’ sudah dimiliki RRI saat ini. RRI hanya mempunyai 3 stasiun penyiaran, anatara lain Program Daerah, untuk masyarakat sampai pedesaan, Program Kota II (Pro II), untuk masyarakat kota dan Pro III yang menyajikan berita dan informasi atau News Channel kepada masyarakat luas yang ketiganya berada di wilayah Jakarta.

 

REFERENSI        :

http://id.wikibooks.org/wiki/Sejarah_Internet_Indonesia/Amatir_Radio,_Radio_Paket,_BBS

diakses pada senin, 1 maret 2010 pukul 14.07 WIB

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_radioKategori: Radio

 diakses pada selasa, 2 maret 2010 pukul 19.26 WIB

Leave a comment